INFLASI DAN INVESTASI
04.08
INFLASI
Inflasi
adalah salah satu keadaan perekenomian suatu Negara dimana terjadi kenaikan
harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus, yang menyebabkan
turunnya daya beli masyarakat sehingga berefek pada jumlah alat tukar (uang)
yang bertambah banyak.Contoh inflasi:
1. Kenaikkan
harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia yang terus naik.
2. Kenaikkan
harga bahan-bahan pokok dalam rumah tangga. Misalnya harga beras. Sebelum
memasukki tahun 2000-an, beras masih dapat dibeli dengan harga 10 ribu dengan
jumlah yang banyak. Sekarang, beras dibeli dengan harga 10 ribu tetapi dengan
kuantitas yang sangat sedikit.
Inflasi
memang kelihatannya hanya memberikan dampak yang merugikan. Tetapi anggapan
tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar. Inflasi juga memberikan dampak yang
menguntungkan bagi beberapa pihak. Berikut adalah beberapa keuntungan inflasi:
1. Keuntungan
inflasi dapat dirasakan suatu perusahaan yang memiliki stok persediaan barang
dari sebelum terjadinya inflasi. Perusahaan mengadakan spekulasi dan akan
menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadi inflasi untuk dijual pada
saat terjadi inflasi. Dengan begitu, perusahaan mendapatkan laba yang lebih
besar.
2. Keuntungan
juga dirasakan oleh para peminjam kredit, dikarenakan terjadinya inflasi tidak
akan mempengaruhi jumlah peminjamannya.
INVESTASI
Kekuatan
ekonomi utama yang menentukan investasi adalah hasil biaya investasi yang
ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa
depan (Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, 183).
Faktor-faktor
penentu investasi sangat tergantung pada situasi dimasa depan yang sulit untuk
diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah. Penanaman
modal dalam negeri memberikan peranan dalam pembangunan ekonomi di
negara-negara sedang berkembang. Hal ini terjadi dalam berbagai bentuk. Modal
Investasi mampu mengurangi kekurangan tabungan dan melalui pemasukan peralatan
modal dan bahan mentah, dengan demikian menaikkan laju pemasukan modal. Selain
itu, tabungan dan investasi yang rendah mencerminkan kurangnya modal di negara
keterbelakangan teknologi. Bersamaan dengan modal uang dan modal fisik, modal
Investasi yang membawa serta keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman
organisasi, informasi pasar, teknik-tekink produksi maju, pembaharuan produk
dan lain-lain. Selain itu juga melatih tenaga kerja setempat pada keahlian
baru. Semua ini pada akhirnya akan mempercepat pembangunan ekonomi negara
terbelakang. Pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang
sangat mempengaruhi penanaman modal asing ke dalam negeri.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI INVESTASI
1. Pengaruh
Nilai Tukar
Secara teoritis
dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994),
mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung
lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran,
sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan
tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada
absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure
reducing effect. Karena
penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang
disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan
menurunkan permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat
perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada
investasi.
Pada sisi penawaran,
pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs
pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik
akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan
dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan /
barang-barang ekspor (traded goods) relatif
terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga
didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi
investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.
2. Pengaruh
Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga
mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada
kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi
memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final.
3. Pengaruh
Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi
berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat
inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam
jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam
modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif.
Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi
sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu
ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
Di Indonesia
kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan kenaikan
tingkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya menurunkan tingkat
inflasi yang membumbung, pemerintah sering menggunakan kebijakan moneter
uang ketat (tigh money policy). Dengan demikian tingkat inflasi domestik
juga berpengaruh pada investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada
tingkat bunga domestik.
4. Pengaruh
Infrastruktur
Seperti dilakukan
banyak negara di dunia, pemerintah mengundang investor guna berpartisipasi menanamkan
modalnya di sektor-sektor infrastruktur, seperti jalan tol, sumber energi
listrik, sumber daya air, pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat
berupa pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata uang asing. Melihat
perkembangan makro-ekonomi saat ini, terutama memperhatikan kecenderungan
penurunan tingkat bunga.
Pembangunan kembali
infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil oleh
pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur akan
menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada
meningkatnya gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai,
efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang
didapat semakin meningkat.
5. Pendapatan
nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk
tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota
Pendapatan
nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli
masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau
daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per
kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
2 komentar
Halo selamat Siang
BalasHapusPerkenalkan nama saya Lauren, manajer afiliasi untuk InstaForex Group.
Disini saya ingin menawarkan Anda untuk bergabung dalam program afiliasi yang memberikan Anda keuntungan komisi mulai dari 1.5 - 5.3 pip untuk Forex dan mencapai 20 - 26 pip untuk Gold.
Selain keuntungan tersebut kami juga dapat menawarkan fasilitas lainnya untuk memfasilitasi deposit dan penarikan dana untuk klien-klien Anda.
Saya menunggu kabar baik dari Anda segera.
Silakan menghubungi saya melalui detil yang terdapat di bawah.
Kami akan senang untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan Anda.
Terima kasih.
Hormat saya
Laurent
ID Skype: Lauren InstaFX
Facebook: Lorenifx IFX
Phone/WA: +628119105674
Terima kasih https://salam-tekno.blogspot.com/2019/10/pinjaman-online-tanpa-slip-gaji.html
BalasHapus