Alasan Memilih Jurusan akuntansi, Bidang Akuntansi dan Laporan Keuangan
17.42
Alasan Memilih Jurusan Akuntansi
Seperti
yang sudah saya jelaskan pada postingan pertama blog saya, alasan
terbesar saya memilih jurusan akuntansi ini yaitu saya sangat terobsesi dengan
papa dan mama saya, yang sekarang bergelut dengan pekerjaan yang implementasinya
berhubungan dengan ekonomi dan akuntansi. Kedua orang tua saya bekerja sebagai
pegawai BUMN. Selama bekerja, mereka serius meniti karir sehingga mempunyai
jabatan yang baik di kantor. Dari situlah lahir motivasi saya dalam memilih
jurusan akuntansi ini. Dan saya berharap dengan menuntut ilmu di Universitas
Gunadarma ini, kelak saya akan menjadi seorang akuntan hebat dan bahkan bisa
lebih sukses dari kedua orangtua saya.
Bidang-Bidang
Akuntansi
1. Akuntansi Publik
Akuntan publik adalah sebuah profesi yang membuka
praktik untuk melayani kebutuhan masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan
keahliannya dengan menerima honor. Tugas seorang akuntan publik, antara lain
sebagai pemeriksa (audit) yang meliputi penyusunan sistem akuntansi, memberikan
penyempurnaan organisasi perusahaan, dan memberi nasihat-nasihat lain yang
berkaitan dengan masalah ekonomi perusahaan, misalnya membuat budget dan
feasibility study untuk memperoleh kredit. Profesi akuntan publik
menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat, yaitu jasa assurance, jasa
atestasi, dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa profesional
independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan. Jasa
atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang
disepakati (agreed upon procedure). Jasa atestasi adalah suatu pernyataan
pendapat, pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi
suatu entitas sesuai dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik
yang di dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif,
ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Contoh jasa nonassurance yang
dihasilkan oleh profesi akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan,
jasa konsultasi.
2. Akuntansi Swasta
Akuntan swasta adalah akuntan yang bekerja di
perusahaan-perusahaan swasta sebagai penasihat atau pembantu tugas-tugas
pemilik atau pemimpin perusahaan yang bersangkutan. Tugas akuntan swasta adalah
mengatur pencatatan, membuat laporan keuangan, dan membuat sistem akuntansi
perusahaan dan pemeriksaan intern.
3. Akuntansi Pemerintah mrupakan
akuntan internal yang bekerja di instansi pemerintahan. Tugasnya sama dengan
akuntan keuangan, yaitu melakukan pencatatan transaksi keuangan dan menyusun
laporannya. Akuntansi pemerintah juga mempunyai tugas untuk mengendalikan
pengeluaran anggaran pemerintah agar tetap sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Badan yang sangat
membutuhkan jasa akuntan pemerintah, antara lain Bada Pemeriksa Keuangan Negara
dan Direktorat Akuntan Negara.
4. Akuntan Pendidik (Accounting
Instruction/Education).
Akuntan pendidik adalah
akuntan yang menjadi tenaga pengajar diperguruan tinggi dan bertugas
mengembangkan pendidikan akuntansi. Mereka umumnya tidak semata-mata mengajar,
tetapi merangkap dengan pekerjaan lain, misalnya dengan membuka praktik untuk
melayani kebutuhan masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan keahliannya. Contohnya
guru maupun dosen akuntansi.
5. Akuntansi keuangan (financial accounting).
Tugas utama bidang
akuntansi keuangan berhubungan dengan pencatatan transaksi yang terjadi di
perusahaan hingga pelaporan keuangan pada akhir periode akuntansi perusahaan
dalam bentuk laporan keuangan (income statements). Pengguna informasi yang
dihasilkan berasal dari pihak luar (ekstern) perusahaan, seperti pemegang
saham, pemerintah, dan kreditur. Dalam
menjalankan fungsinya, akuntansi keuangan harus mematuhi SAK (Standar Akuntansi
Keuangan). Di Indonesia dikenal dengan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan) yang disusun oleh IAI (ikatan Akuntan Indonesia).
6. Akuntansi Manajemen (management accounting).
Akuntansi manajemen
bertugas dalam pengambilan keputusan perusahaan, baik untuk saat ini maupun
untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang, seperti dalam
perencanaan dan pengendalian biaya, penganggaran, dan pemonitoran arus kas. Dalam
menjalankan fungsinya, akuntansi manajemen banyak berkaitan dengan bidang yang
lain, seperti akuntansi biaya dan manajemen. Data maupun informasi yang
terdapat dalam akuntansi biaya dapat dimanfaatkan oleh akuntansi manajemen
sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan merumuskan kebijakan
perusahaan. Informasi yang dihasilkan dari akuntansi manajemen dimanfaatkan
hanya oleh pihak dalam (intern) perusahaan, yaitu manajemen. Tidak ada standar atau patokan khusus dalam menjalankan akuntansi
manajemen. Jadi antar perusahaan bisa menerapkan sistem yang berbeda satu dengan
yang lain.
7. Akuntansi Pemeriksaan (audit accounting).
Bidang kerja
akuntansi pemeriksaan (auditor) berkaitan dengan hasil kerja akuntansi
keuangan. Tugas utama auditor adalah memeriksa catatan atau laporan keuangan
yang dihasilkan akuntan keuangan. Tujuannya untuk menilai apakah pencatatan dan
pelaporan yang diterapkan perusahaan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum (sesuai dengan PSAK). Dalam menjalankan tugasnya auditor berpegang pada
PSAP (Standar Profesional Akuntansi Publik). Auditor harus mempunyai sifat
independen dan objektivitas yang tinggi, sehingga hasil auditingnya bebas dari
kecurangan dan intervensi pihak-pihak tertentu.
8. Akuntansi Biaya (cost accounting).
Sesuai dengan namanya,
akuntansi biaya bertugas dalam penentuan dan perencanaan biaya yang harus
dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. Informasi yang
dihasilkan akuntansi biaya juga dimanfaatkan oleh akuntansi manajemen sebagai
bagian dari tugas dalam mengevaluasi kinerja perusahaan dan merencanakan produksi
periode berikutnya. Saat ini banyak perusahaan yang menerapkan perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas (Cost Based Activity). Akuntansi biaya selanjutnya
membandingkan antara biaya sebenarnya dengan biaya taksiran yang telah disusun
sebelumnya.
9.
Akuntansi
Perpajakan (tax accounting).
Bertugas dalam perhitungan
pajak yang harus dibayar setiap perusahaan tiap tahunnya. Akuntansi pajak
bertugas dalam pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) dan
pembayarannya sesuai SPT, baik untuk PPh maupun PPN.
10.
Sistem
Informasi Akuntansi (Accounting System).
Sistem informasi Akuntansi
merupakan bidang akuntansi yang merancang tata cara penerapan akuntansi di
suatu perusahaan secara aman, efektif dan efisien. Informasi yang dihasilkan
berupa informasi moneter dan non-moneter.
11. Penganggaran (Budgeting).
Anggaran merupakan
penjabaran kegiatan perusahaan disertai dengan perencanaan dana yang
dibutuhkan. Akuntansi anggaran berisi tentang rencana kegiatan produksi
perusahaan selama satu periode beserta seluruh rincian biaya yang dibutuhkan
untuk melaksanakan produksi tersebut.
Laporan Keuangan dan Syarat-Syaratnya
Laporan
keuangan adalah laporan yang di rancang untuk para pembuat keputusan baik di
dalam maupun diluar perusahaan mengenai transaksi-transaksi ekonomi yang
terjadi dalam perusahaan yang menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan.
Laporan
keuangan meliputi laporan rugi-laba, laporan ekuitas pemilik dan neraca.
Syarat laporan keuangan
laporan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Relevan artinya bahwa
informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan
untuk mengambil keputusan.
2. Dapat dimengerti artinya
bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami
oleh para pemakainya.
3. Daya uji, artinya bahwa
laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansi dan
prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh
pihak lain.
4. Netral artinya bahwa
laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada
kepentingan pemakai tertentu.
5. Tepat waktu artinya bahwa
laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya .
6. Daya banding artinya bahwa
perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan
dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan
tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7. Lengkap artinya bahwa
laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan
tidak menyesatkan pembaca.
0 komentar